BlogRoll 2

Sabtu, 01 November 2014

Kelenteng Eng An Kiong

Kelenteng Eng An Kiong

Klenteng ini terletak di jalan RE Martadinata, persis di samping Pasar Besar Malang. Setelah masuk gerbang, kita akan disambut altar persembahan dalam ruangan yang cukup luas dan di dominasi nuansa warna merah di sekililingnya.


Kelenteng Eng An Kiong merupakan salah satu tempat wisata religius yang menarik untuk dikunjungi di Malang. Pasalnya, arsitektur bangunan Kelenteng yang terletak di kawasan Kota Lama Malang ini sangat menarik dan memiliki unsur seni tinggi yang memiliki makna mendalam, Ngalamers. Berbagai ornamen cantik yang memanjakan mata ada di sini.

Kabarnya, Kelenteng Eng An Kiong ini dibangun pada tahun 1825. Rumah peribadatan untuk umat Tri Darma (Konghucu, Tao dan Budha Mahayana) ini merupakan peninggalan dari turunan ketujuh Jendral Dinasti Ming.




Menurut sejarah, kurang lebih sekitar 400 tahun lamanya setelah Laksamana Cheng Ho menapakkan kaki di tanah Jawa, Kelenteng Eng Ang Kiong pun didirikan. Hal itu berdasarkan inisiatif dari Lt. Kwee Sam Hway, Ngalamers. Ia adalah keturunan ketujuh dari seorang Jendral di jaman Dinasti Ming yang berkuasa di Tiongkok. Saat itu, keturunan sang Jendral ditekan oleh Dinasti Jing sehingga terpaksa melarikan diri ke Indonesia.
Klenteng Eng An Kiong

Sang Kapiten (keturunan kelima Jendral masa Dinasti Ming) mendarat di Jepara kemudian menikah dengan putri yang leluhurnya mendarat di Sumenep Madura. Nah, Lt. Kwee Sam Hway adalah cucu dari sang Kapiten yang kemudian membangun Klenteng Eng An Kiong. Dia berangkat dari Sumenep dan akhirnya menemukan sebuah daerah di Kota Malang, Ngalamers.
Menurut Bonsu Hanom Pramana, Eng An Kiong berarti "istana keselamatan dalam keabadian Tuhan".


Biasanya, banyak tradisi budaya yang sarat dengan nilai religius digelar di Kelenteng Eng An Kiong menjelang peringatan Tahun Baru Imlek atau perayaan Ulang Tahunnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by fthemes
Bloggerized by Seo Lanka and Blogger Template