Wana Wisata Coban Jahe
Travelling ke Malang memang tak ada habisnya Ngalamers. Kali
ini halomalang mengunjungi sebuah air terjun (coban) yang bernama Coban Jahe.
Berada di kawasan RPH Sukopuro - Jabung, Kabupaten Malang, nama Coban Jahe atau
juga disebut 'Air Terjun Begawan' ini kurang begitu dikenal oleh pelancong luar
kota.
Coban Jahe terletak di Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor,
Kecamatan. Jabung, Kabupaten. Malang. Dari arah Kota Malang, Ngalamers bisa
menempuhnya melalui Jl.LA Sucipto - Blimbing menuju arah Tumpang. Jalur kedua
bisa dari arah Kedungkandang menuju Kecamatan Pakis melalui Jl. Ampel Dento
hingga tiba di Raya Asrikaton, lalu ke Timur menuju Tumpang. Tak jauh dari
gerbang masuk Kec.Tumpang, perhatikan saja penanda arah ke Coban Jahe yang
terpasang di kanan jalan sebuah pertigaan. Dari situ jarak Coban Jahe sekitar
7Km. Ikuti saja penunjuk arahnya hingga masuk Desa Sukopuro, lalu pilih jalur
yang ke arah Taji/Coban Jahe.
Memasuki permukiman desa, Ngalamers akan disambut jalanan
yang sedikit rusak di beberapa bagian. Pada rute persawahan di ujung desa,
ketangguhan Ngalamers dalam berkendara akan diuji oleh jalanan khas persawahan
yang sedikit 'off road' hingga di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kali Jahe.
Di sekitaran TMP pengunjung bisa memarkir kendaraan roda empatnya, namun jika
pengemudi & mobilnya tangguh, bisa melanjutkan hingga halaman parkir Wana
Wisata Coban Jahe yang berjarak kurang lebih 100 M dari TMP.
Area parkir sudah tertata rapi, cukup luas dan sejuk.
Beberapa fasilitas penunjang seperti warung makan, toilet dan wahana Flying Fox
juga disediakan. Namun sayangnya, ketika halomalang berkunjung tak ada petugas
yang stay di situ Ngalamers.
Menurut Pak Karimin, warga lokal yang kebetulan berkebun di
sekitar Coban Jahe, sejak bulan puasa 2014 ini, warung di area wisata memang
tutup. "Sebelum puasa, tiap hari buka kok mas. Tapi ya gitu, pengunjung
tidak mesti datang tiap harinya'' ungkapnya, Senin (01/7). Masih kata Pak
Karimin, "Nanti di area sini juga akan dibangun Mushola. Sekalian jalannya
akan dipermudah biar akses ke Coban-nya lancar. Mungkin setelah
Agustusan".
Dari area taman, keindahan Air Terjun Begawan ini sudah
terlihat Ngalamers. Kawasan Coban Jahe memang terkesan masih alami, di
sekitarnya masih banyak bebatuan besar, tebing-tebing tinggi dan pepohonan khas
mata air. Dan tentu saja, airnya sangat jernih!.
Udara dingin bercampur kabut air terjun setinggi 45 M ini
bisa dirasa dari kejauhan. Meski sekitar dasarnya tak belumpur, pengunjung yang
ingin mandi disarankan berhati-hati saat musim hujan, karena dikhawatirkan ada
material yang ikut terbawa jatuh ke dasar air terjun.
Pecinta fotografi pasti menyukai air terjun ini, selain
airnya deras dan pemandangannya bagus, sudut pandangnya juga cukup luas. Dari
berbagai arah masih terlihat cantik.
Di balik keindahannnya, ternyata ada kisah heroik dari
penamaan Coban Jahe. Nama Jahe yang disematkan bukan berasal dari tanaman Jahe,
melainkan dari kata "Pejahe". Pejah adalah bahasa Jawa yang berarti
"Meninggal". Jadi "Pejahe" artinya
"Meninggalnya". Yang dimaksud meninggalnya adalah pasukan TRI Gagak
Lodra yang dimakamkan di TMP Kali Jahe.
Para pejuang di bawah komando Ali Murtopo ini gugur
setelah dibombardir Belanda di daerah tersebut saat akan melanjutkan perjalanan
ke Lumajang. Kejadian itu berlangsung sekitar tahun 1947-1948.
0 komentar:
Posting Komentar